TUGAS
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
SEMESTER
ANTARA 2019
Nama: Muhamad Ilham Dahlan
(15310036)
PUSAT
STRATEGI
Contoh Kasus
A.
Bisnis
TFC
Allied Office Product adalah sebuah
perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dalam pembuatan segala macam
jenis kertas dan form seperti amplop, kertas tulis, kartu ucapan, dan kartu
pesan. Pada tahun 1988, Allied Product Company memperluas bisnis mereka dalam
bidang layanan manajemen persediaan. Allied berkeyakinan bahwa bisnis layanan
manajemen persediaan ini akan mendatangkan nilai tambah dan terbilang unik
dibandingkan dengan para perusahaan pesaingnya.
Allied
juga memulai program yang dinamakan Total Form Control (TFC), dimana program
ini menyediakan berbagai layanan seperti layanan yang berkaitan dengan pergudangan
dan distribusi form (termasuk pendanaan persediaan), serta pengendalian
persediaan dan pelaporan penggunaan form. Allied menggunakan jaringan sistem
komputer yang canggih untuk memonitor persediaan milik pelanggannya, penggunaa
form, dan aktivitas pemesanan. Mereka menyediakan informasi-informasi berkaitan
dengan hal tersebut dalam bentuk yang sederhana dan mudah untuk dibaca oleh
pihak manajemen pelanggan. Layanan distribusi Allied terdiri dari layanan Pick
Pack dan Desk Top Delivery.
B.
Sistem
Akuntansi Biaya Saat Ini
Allied mengoperasikan manufaktur
formulir dan aktivitas TFC nya sebagai pusat laba yang terpisah. Transfer
produk TFC adalah transaksi langsung dengan harga transfer ditetapkan pada
harga pasar yang wajar. Allied memproduksi formulir bisnis di 13 lokasi. Klien
dikenakan biaya layanan untuk menutup biaya pergudangan dan distribusi
berdasarkan persentase biaya penjualan produk untuk bulan tersebut, tanpa
memperdulikan tingkat layanan tertentu yang disediakan bagi klien tersebut.
Layanan
distribusi seharusnya membebankan suatu harga untuk formulir yang cukup tinggi
untuk memungkinkan tambahan 32,3% dari biaya produk untuk menutup beban
pergudangan dan distribusi, biaya modal yang terikat dalam bentuk persediaan,
dan beban pengangkutan. Bagian penjualan melakukan mark up biaya produk dan
layanan sebesar 20%, secara rata-rata.
C.
Pemahaman
terhadap Profitabilitas Pelanggan
Pada bulan Oktober 1992, profitabilitas
TFC memburuk. Tahun 1988 Divisi Formulir Bisnis memperoleh ROI 20%. TFC
diproyeksikan akan memperoleh ROI hanya sebesar 6% untuk tahun 1992. Dari hasil
pemeriksaan catatan dua pelanggan yaitu pelanggan A dan B memiliki penjualan
tahunan sebesar $79.320 dengan biaya produk sebesar $50.000.
Pelanggan-pelanggan ini dikenakan biaya layanan yang sama, padahal
pelanggan-pelanggan tersebut hanya sama dalam hal nilai produk yang dijual,
sedangkan mereka berbeda dalam hal tingkat layanan yang mereka butuhkan dari
Allied.
Tahun lalu, pelanggan A telah
mengirimkan 364 permintaan untuk produk dengan total 910 baris, sementara
pelanggan B telah mengirimkan 790 permintaan dengan total sejumlah 2.500 baris.
Pelanggan A menyimpan rata-rata 350 karton persediaan di pusat distribusi,
sementara pelanggan B adalah $50.000 ($7.000 telah disimpan selama hampir satu
tahun penuh) sementara untuk pelanggan A hanyalah sebesar $15.000. Karena
aktivitas yang lebih besar pada pelanggan B, pengiriman dilakukan 3 x seminggu
dengan biaya pengangkutan tahunan rata-rata sebesar $2.250. Selain itu,
pelanggan B telah meminta pengantaran ke meja 26x selama tahun lalu, sementara
pelanggan A tidak memintanya sama sekali.
D.
Pusat
Distribusi: Analisis Aktivitas
Bagian gudang melakukan penyimpanan
karton dan memproses permintaan. Jumlah ruang gudang yang kami butuhkan
bergantung pada jumlah karton. Bagian gudang memiliki banyak karton yang
menganggur lama. Jika bagian gudang menciptakan program sewa guna usaha yang
fleksibel dan mengubah konfigurasi lorong, mungkin dapat menyesuaikan kebutuhan
ruang jika jumlah karton yang disimpan berubah. Bagian gudang memiliki sebagian
persediaan yang telah menganggur.
Bagian
administrasi operasi, segala sesuatu bergantung pada jumlah permintaan. Pada
satu permintaan, pelanggan dapat meminta barang yang berbeda sebanyak mungkin
yang mereka inginkan. Menurut supervisor pabrik layanan pick pack membutuhkan
banyak tenaga kerja. Pengantaran ke meja merupakan suatu penderitaan bagi
tenaga kerja, karena mereka juga mempunyai pekerjaan lain.
Sejumlah besar uang dihabiskan untuk
pemrosesan data, terutama tenaga kerja. Yang dilakukan di operator entri data
adalah memasukkan permintaan-permintaan tersebut, baris per baris per baris.
Yang menjadi masalah adalah berapa banyak baris yang harus saya entri.
Setelah
melakukan wawancara dan observasi, Tim dan John membagi distribusi menjadi enam
aktivitas utama bernilai tambah, yaitu penyimpanan, penanganan permintaan,
pemilihan stock gudang dasar, aktivitas pick pack, entri data dan desk top
delivery.
Storage $ 1,550,000
Requisition
Handling $ 1,801,000
Basic
Warehouse Selection $ 761,000
“Pick-Pack”
Activity $ 734,000
Data
Entry $ 612,000
Desk
Top delivery $ 250,000
Total $
5,708,000
Tim kemudian mengestimasikan hal-hal
berikut ini untuk tahun 1992 berdasarkan informasi historis dan tren saat ini
untuk sampel dari lima gudang:
·
Secara rata-rata, lima pusat distribusi
ini yang tersebar di seluruh negara akan memiliki persediaan gabungan mendekati
350.000 karton (hampir semua karton dengan ukuran standar).
·
Pusat distribusi tersebut akan memproses
sekitar 310.000 permintaan untuk tahun 1992.
·
Masing-masing permintaan akan memiliki
rata-rata 2,5 baris.
·
Hampir 90% dari baris tersebut akan
memerlukan aktivitas ”pick pack” (dibandingkan dengan mengirimkan satu karton
penuh).
·
Biaya modal pada tahun 1992 mungkin
sekitar 13 %.
Tim merencanakan untuk membuat
persediaan lama bergerak, yaitu perlu membebankan pada klien 1,5% perbulan,
untuk segala sesuatu yang tidak bergerak selama sembilan bulan. Membebankan
untuk aktivitas desk top delivery $30 setiap kalinya. Pembebanan Keseluruhan
sebesar $250.000, karena kita akan memproses sekitar 8.500 permintaan desk top
delivery.
E.
Penetapan
Harga Berdasarkan layanan
Penetapan harga berdasarkan layanan akan
membuat beberapa pelanggan akan mengalami kenaikan karena tambahan beban
distribusi. Departemen akuntansi menyimpan data base yang menunjukkan semua
aktivitas terhadap masing-masing pelanggan dan menghitung kontibusi dari pelanggan
tersebut. Meskipun TFC memiliki 1.100 pelanggan yang terpisah. Empat puluh
pelanggan teratas mewakili 48% dari penjualan bersih perusahaan.
PERMASALAHAN
1) Dengan
menggunakan informasi dalam bacaan di atas dan dengan Exhibit 2, hitunglah
“ABC” berdasarkan service cost untuk bisnis TFC.
2)
Dengan menggunakan sistem costing baru
milik Anda, hitunglah distribusi service cost untuk Pelanggan A dan Pelanggan
B.
3)
Apa perbedaan yang bisa anda gambarkan
mengenai profitabilitas dari kedua pelanggan tersebut.
4)
Haruskan TFC menerapakan SBP pricing
system?
5) Apa
nasehat manajemen yang Anda punya untuk Allied mengenai bisnisTotal Forms
Control (TFC) ?
ANALISIS PERMASALAHAN
1. Dasar
alokasi, atau pemicu biaya untuk masing-masing pusat biaya mencerminkan
penyebab dari terjadinya biaya, yaitu elemen yang menjelaskan mengapa jumlah
biaya yang terjadi di pusat biaya atau aktivitas itu, bervariasi.
Tahapan untuk
menerapkan ABC:
a.
Mengidentifikasikan
dan mendefinisikan aktivitas dan pul aktivitas
Cara
untuk memahami aktivitas dan bagaimana aktivitas tersebut digabungkan disusun
dalam lima tingkat: tingkat unit, tingkat batch, tingkat produk, tingkat
pelanggan, dan pemeliharaan organisasi.
·
Aktivitas tingkat unit, contoh
menyediakan tenaga untuk menjalankan peralatan menjadi aktivitas tingkat unit
karena tenaga cenderung dikonsumsi secara proporsional dengan jumlah unit
produksi.
·
Aktivitas tingkat bath, contoh membuat
pesanan produksi, pengaturan peralatan dan pengaturan pengiriman kepada
pelanggan
·
Aktivitas tingkat produk, contoh
aktivitas merancang produk, mengiklankan produk, dan biaya manajer dan staf
produksi
·
Aktivitas tingkat pelanggan, contoh
aktivitas seperti telepon untuk penjualan, pengiriman catalog, dukugan teknis
yang tidak terpaku pada produk tertentu.
·
Aktivitas pemeliharaan organisasi,
contoh kebersihan kantor eksekutif, penyediaan jaringan computer, pengaturan
pinjaman, penyusunan laporan tahunan untuk pemegang saham dan sebagainya.
b. Bila mungkin, menelusuri biaya
overhead secara langsung ke aktivitas dan objek biaya
c. Membebankan biaya ke pul biaya
aktivitas
d. Menghitung tarif aktivitas
e. Membebankan biaya ke objek biaya
dengan menggunakan tarif aktivitas dan ukuran aktivitas.
f.
Menyiapkan
laporan manajemen
Perhitungan biaya
berdasarkan aktivitas.
Storage
charge = $ 1,550,000 / 350,000 cartons
= $ 4.43 per carton
Requisition
handlings charge = $ 1,801,000 / 310,000 requisitions
= $ 5.81 per requisition
Basic
warehouse stock selection = $ 761,000 / 310,000 x 2.5
= $ 0.91 per line
Data
entry = $ 612,000 / 310,000 x 2.5
= $ 0.79 per line
Charge
“pick pack” activity = $ 734,000 / 310,000 x 2.5 x 0.9
= $ 1.05
Charge
“desk top” = $ 250,000 / 8500
= $ 29.41
Ongkos angkut muatan berdasarkan
penjualan sebenarnya dimana biaya persediaan sebesar 13% dari saldo persediaan rata-rata.
Persediaan di gudang milik klien yang belum diambil dikenakan biaya 1,5% per
bulan setelah 9 bulan di gudang.
2.
Dengan
menggunakan sistem perhitungan biaya yang baru, maka kalkulasi biaya servis
untuk kustomer A dan kustomer B adalah sebagai berikut :
PELANGGAN
A
Pul
Biaya Aktivitas Tarif Aktivitas Aktivitas
Biaya ABC
Penyimpanan 4,43 350 1.550,00
Penanganan
Permintaan 5,81 364 2.114,72
Pemilihan
stock gudang dasar 58.538,46
0 -
Aktivitas
pick pack 1,05
910 957,62
Entri
data 0,79 910
718,61
desk
top delivery 29,41
0 -
5.340,95
PELANGGAN
B
Pul
Biaya Aktivitas Tarif
Aktivitas Aktivitas Biaya
ABC
Penyimpanan 4,43 700 3.100,00
Penanganan
Permintaan 5,81 790 4.589,65
Pemilihan
stock gudang dasar 58.538,46 0 -
Aktivitas
pick pack 1,05
2500 2.630,82
Entri
data 0,79 2500
1.974,19
desk
top delivery 29,41 26 764,71
13.059,37
3.
Kesimpulan
yang kita peroleh dari penggambaran profitabilitas dari kedua kostumer tersebut
adalah :
Berdasarkan hasil kalkulasi “ABC”-based service
cost for the TFC business diketahui bahwa customer A menggunakan cost yang
lebih sedikit untuk service yang disediakan oleh Allied dibandingkan dengan
customer B. Dengan begitu customer B berpotensi memberikan Allied revenue yang
lebih besar jika pembebanan biaya service berdasarkan ABC. Dilihat dari jumlah
pembelian customer B yang lebih banyak, Allied akan mempertahankan customer B
bahkan meningkatkan pembeliannya. Customer A memiliki ketergantungan yang
rendah terhadap servis yang diberikan Allied, sehingga tidak menutup
kemungkinan customer A akan dapat pergi meninggalkan Allied dan berpindah
kepada supplier lain.
4.
Apakah
seharusnya TFC mengimplementasikan SBP pricing system?
Ya, TFC sebaiknya mengimplementasikan
SBP pricing system. Walaupun dengan menggunakan SBP mungkin tidak menjamin
bahwa profitabilitas TFC akan meningkat, dengan bantuan ABC system (yang
berguna untuk mengetahui pelanggan yang menguntungkan dan yang tidak), SBP akan
memberikan kontribusi yang besar terhadap net sales dari divisi TFC.
5.
Saran
dari kelompok kami untuk manajemen
Allied mengenai bisnis TFC
Dari
6 aktivitas kegiatan, ada beberapa efisiensi yang bisa dilakukan untuk
meningkatkan TFC :
·
Bagian gudang (storage) melakukan
penyimpanan karton dan memproses permintaan. Jumlah ruang gudang yang kami
butuhkan bergantung pada jumlah karton. Bagian gudang memiliki banyak karton
yang menganggur lama. Jika bagian gudang menciptakan program sewa guna usaha
yang fleksibel dan mengubah konfigurasi lorong, mungkin dapat menyesuaikan
kebutuhan ruang jika jumlah karton yang disimpan berubah. Bagian gudang
memiliki sebagian persediaan yang telah menganggur.
·
Efisiensi dari bagian pengepakan
(pickpack) dapat ditingkatkan dengan meningkatkan otomatisasi, mungkin bisa diganti
dengan menggunakan robot.
·
Efisiensi dari bagian entry data: Dimana
pengentrian data dilakukan dalam jumlah yang lumayan banyak, dan cenderung
dilakukan berulang kali untuk barang yang sama, sehingga petugas dari entri
barang itu sangat kesulitan. Sebaiknya untuk barang yang sama tidak usah
dilakukan dua kali atau lebih, akan tetapi cukup dilakukan penjumlahan barang
tersebut untuk periode entri yang dilakukan pada hari yang sama.
TFC harus menetapkan harga pada klien
sesuai dengan servis yang mereka manfaatkan. Sebaiknya TFC menggunakan sistem
“cost plus pricing strategy”. Hal ini mengimplementasikan bahwa klien harus
dibebani harga sesuai dengan servis yang dikenakan ditambah dengan sejumlah
mark-up. Dengan demikian akan dikenakan harga yang fair bagi klien.
Hubungan
proses di dalam rantai nilai dari perusahaan Allied
Suatu perusahaan dalam menganalisis
hubungan proses di dalam rantai nilai, mencari cara untuk meningkatkan
efisiensinya. Efisiensi dari bagian desain rantai nilai dapat ditingkatkan
dengan mengurangi jumlah komponen terpisah dan meningkatkan kemudahan untuk
memproduksinya.
·
Efisiensi dari bagian dalam dapat
ditingkatkan dengan menggunakan komputer untuk menempatkan pesanan secara
otomatis, dengan membatasi pengantaran menjadi jumlah yang just in time (yang
mengurangi persediaan) dan dengan membuat pemasok bertanggung jawab atas
kualitas.
·
Efisiensi dari bagian produksi dapat
ditingkatkan dengan meningkatkan otomasi, mungkin bisa diganti dengan
menggunakan robot.
·
Efisiensi dari bagian luar dapat
ditingkatkan dengan membuat pelanggan memesan secara elektronik, dengan
meningkatkan efisiensi dari operasi gudang.
Semua bagian dari
rantai nilai dianalisis bersamaan, jika tidak, peningkatan di satu mata rantai
mungkin ditiadakan oleh tambahan biaya d
Tidak ada komentar:
Posting Komentar